Selasa, 28 November 2017

PANJANG ANGAN ANGAN





Betapa dunia telah menjadi tujuan utama manusia saat ini, semakin sedikit orang yang berbuat karena-Nya, tetap saja ada embel-embel di belakang. Bahkan ibadah mulai berasaskan ekonomi, selalu menggunakan untung rugi keduniaan sebagai dasar perbuatan.

Berbagai kalangan saling hantam dalam tujuan bela diri, ada pula yang sengaja menciptakan kontroversi untuk dimenej dalam tujuan populeritas. Tak ayal, fatwa halal haram hanya sebagai bahan untuk didengar, sulit untuk merasuk apalagi menyentuh sanubari. Terkadang aku berpikir; apakah berita kematian di sekeliling kita tidak menjadikan manusia mengingat keterbatasannya untuk hidup? 

Apa solusi buat bangsa ini, masih adakah???

Dengan sedikit mundur ke belakang, kerap kali Al-Quran memberikan contoh masa lalu. Hal tersebut adalah peringatan untuk tidak mengulang kembali kesalahan terdahulu. Ada negeri yang tinggal nama, ada manusia mengaku Tuhan yang tenggelam di lautan, ada pula raja sombong yang dibinasakan-Nya dengan nyamuk. Andai saja alam semesta ini kita jadikan bacaan, betapa kita sadar bahwa ibarat kelapa; satu demi satu kita akan berjatuhan tanpa perduli tua atau muda, semua pasti mati.

Hidup ini tidak lama kawan?! Semua hal yang berkenaan dengan kehidupan pasti akan dipertanggungjawabkan, sementara kebaikan yang tidak atas dasar karena-Nya hanya akan berbuah kesia-siaan. Marilah mulai mencari bekal buat akhirat dengan;
  1. Memperbanyak manfaat buat orang lain, 
  2. Mengurangi lisan dari menilai dan memvonis orang lain
  3. Berjihad untuk beramal sebab cinta kepada Allah SWT
  4. Melupakan kebaikan diri dengan mengingat kuasa Allah.
Sekilas angan-anganku di atas adalah  keinginan yang kuserahkan kepada Allah, agar kiranya walau pun kesempatan untuk menikmati baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur itu tidak kudapati, kiranya anak dan cucuku dapat menikmatinya. Amran HS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ULAMA PESANAN ZAMAN

  https://youtu.be/iPUCCdsSqnI Bangsa yang begitu besar ini tampaknya semakin sulit mandiri. Selalu menjadi boneka yang sangat mu...